1.
Pengertian
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan
dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video
dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna
dapat melakukan navigasi,
berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam
dunia hiburan.
Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game.
Menurut Robert Webking, multimedia secara etimologi diartikan sebagai multi yang artinya banyak, dan medium yang berarti perantara/media.
Dalam bidang informasi multimedia memiliki makna yaitu ‘persekutuan media’
antara sumber dan pemasukan informasi atau ‘persekutuan alat’ dengan mana
informasi disimpan, ditransmisikan, dipresentasikan dan diterima (Webking,
2001: www.alltheweb.com).
Pengertian lain multimedia menurut beberapa ahli multimedia dipaparkan
sebagai berikut:
- Menurut Schurman, multimedia adlah kombinasi antara grafik, animasi, teks, video dan suara dalam suatu media yang mampu berinteraksi dengan pengguna.
- Jeffcoate mendefinisikan multimedia sebagai suatu sistem sebuah komunikasi, multimedia sebagai satu kesatuan sistem yang menggunakan berbagai ketentuan berkomunikasi (atau media).
2.
Penggunaan
Multimedia dan Cakupannya
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan
dan bisnis. Di
dunia pendidikan,
multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara
sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan,
profil produk, bahkan sebagai media kios
informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi
indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak
rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya
multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsupsi indra
penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada
pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat
duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sense
realistis.
Bau mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan
teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat input
pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitizing bau
tersebut melalui internet. Komputer penerima harus menyediakan perangkat output
berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai
jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip
dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer,
alat ini menjadikan feromon-feromor bau sebagai pengganti tinta. Output bukan
berupa cetakan melainkan aroma.
Sumber
Informasi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar